Selasa, 12 Oktober 2010

MENGENAL STRUKTUR NOKIA BB5 N93

MENGENAL STRUKTUR NOKIA BB5 N93


Ponsel Nokia N93 adalah Ponsel terbaru keluaran Nokia yang memiliki fitur-fitur canggih yang tidak dimiliki oleh ponsel sebelumnya. Ponsel yang memiliki Camera beresolusi 3,2 Megapixel ini serta 3x Optical Zoom dan 20x Digital Zoom serta Dual Display ini dikategorikan dalam golongan hardware BB5 (Base Band 5). Ponsel yang termasuk dalam golongan BB5 memiliki dual processor yaitu RAP3G (Radio Application Processor Third Generation) dengan kecepatan Processor 330 Mhz sebagai processor utama serta OMAP (Open Multimedia Application Platform) sebagai Processor kedua.





Tugas RAP3G disini mengatur segala yang berhubungan dengan system kerja ponsel. Sedangkan OMAP 2420 mengatur segala yang berhubungan dengan Multimedia seperti pengaturan LCD Dalam dan Luar, Camera & Blitz, Infrared, Bluetooth, Mini SD Card, WLAN, TV Out, USB Port, dll. Kerusakan perangkat diatas, bisa disebabkan oleh processor OMAP tsb.





Masing-masing Processor yang jelas memiliki built in memory yang terintegrasi didalamnya. RAP3G memiliki SDRAM 128 Mbyte dan NOR Flash 128 Mbyte. Sedangkan OMAP memiliki DDRAM 512 Mbyte dan NAND Flash 1 Gbyte. Dalam Hal ini OMAP memiliki memory yang lebih besar untuk pelaksanaan Multi Medianya.

Seperti kita ketahui baik SDRAM maupun DDRAM hanya berfungsi sebagai memory akses sementara atau dengan istilah Dynamic Data Storage, yang datanya berubah-ubah (Random Access Memory). Sedangkan baik NOR Flash maupun NAND Flash berisi data yang dibutuhkan system kerja ponsel (MCU) serta aplikasi2 yang tersimpan didalamnya.

Yang tidak kalah penting dari bagian Processor dan memory adalah bagian Regulator Power Supply yang mutlak dibutuhkan oleh setiap komponen aktif didalamnya. Power Supply dengan istilah Energy Management terbagi dalam tiga blok modul yaitu :

VILMA 4396281 (RETU pada BB5 sebelumnya) yang merupakan regulator pertama yang berhubungan dengan Startup ponsel, Power On Circuit, Charging, 32 Khz Sleep Clock, SIM card, Audio IC, A/D Converter, Vibrator, ALS (Ambient Light Sensor yaitu pengaturan efisiensi cahaya), dll.

BETTY 4376535(TAHVO pada BB5 sebelumnya) yang bertugas memberikan tegangan Vcore 1,35 Volt utk RAP3G, , Charging Control, USB Regulator, LED Driver.
Kedua IC Power tsb tidak mengandung Security Area (IMEI) Seperti halnya UEM pada Nokia DCT4. Sehingga tidak diperlukan IMEI Rebuild untuk itu.

MENELAUS yang bertugas memberikan tegangan 1,05 s/d 1,3 Volt untuk OMAP, TV Out supply Regulator, serta Mini SD Card power supply.

Tidak ketinggalan pula system Clocking yang berperan penting dalam setiap ponsel. Frequency Clock ini dihasilkan oleh 38,4 Mhz Crystal Clock yang dikirim ke IC RF Signal Processor (PIHI v2.22A) dan selanjutnya dikirimkan menuju RAP3G. Tidak bekerjanya Frekuensi 38,4 Mhz ini menyebabkan RAP3G berhenti bekerja dan ponsel jelas tidak dapat hidup dan berfungsi. Oleh RAP3G Frekuensi 38,4 Mhz dibagi 2 menjadi 19,2 Mhz dan dikirim menuju OMAP sebagai system clock untuk OMAP Processor. Pengukuran Frequency clock ini dapat dilakukan dengan mudah menggunakan Frequency Counter/Oscilloscope untuk mngetahui berfungsi atau tidaknya system ini.

PIHI 4396275sebagai IC RF Signal Processor yang bekerja dalam empat band yaitu:
1. GSM 900 Mhz ( 925- 960 Mhz )
2. PCN/GSM 1800 Mhz (1805-1880 Mhz)
3. PCS/GSM 1900 Mhz (1930-1990 Mhz)
4. WCDMA 2100 Mhz (2110-2170 Mhz)

Di Indonesia saat ini hanya operator GSM dan PCN yang tersedia. Kerusakan pada IC PIHI dapat menyebabkan ponsel tidak mendapat jaringan serta berakibat pula mati total apabila terganggunya jalur frekuensi 38,4 Mhz menuju CPU melewati PIHI.